SMP 62 Bekasi Rusak Parah, Plafon Ambruk Berulang

Kondisi Gedung SMP 62 Kota Bekasi yang Memprihatinkan

Banyak siswa di Unit Sekolah Baru (USB) SMP 62 Kota Bekasi harus menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangunan yang tidak layak. Gedung sekolah ini berada di Jalan Harapan Indah, Kelurahan Medan Satria, Kota Bekasi. Selama masa pandemi, kondisi gedung terus menjadi perhatian masyarakat sekitar.

Penampakan Gedung yang Tidak Layak

SMP 62 Kota Bekasi memiliki dua lantai. Lantai pertama terdiri dari dua ruangan kelas, ruang guru, dan ruang tata usaha. Sementara itu, lantai dua terdapat dua ruangan kelas. Semua ruangan tampak memprihatinkan, bahkan hampir seluruhnya tidak memiliki plafon. Siswa dan guru menggunakan meja serta bangku bekas untuk kegiatan belajar mengajar.

Kebiasaan Ambruk yang Menjadi Masalah

Pelaksana harian (PLH) Kepala USB SMP 62 Kota Bekasi, Deni Permadi, menceritakan bahwa gedung tersebut merupakan bangunan hibah yang sebelumnya merupakan Kantor Kelurahan Medan Satria. Ia mengatakan, selama menempati gedung tersebut sejak 2023, plafon di beberapa ruangan sempat ambruk hingga lima kali.

“Ada, hampir empat kali, kurang lebih empat kali lima kali lah (ambruk),” jelasnya. Beruntung, saat ambruk tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Para siswa dan guru sedang tidak di dalam gedung.

“Ya, alhamdulillah (tidak ada korban), karena ada yang di luar, pas kita sudah pulang. Ada juga pas lagi anak-anak ada acara olahraga di luar. Terus malah malam-malam juga pernah ambruk, sore hari,” katanya.

Masih Menginduk di SMPN 19 Kota Bekasi

Deni mengatakan, saat ini SMP 62 masih menginduk di SMPN 19 Kota Bekasi yang berlokasi di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria. Seluruh administrasi masih menginduk di SMPN 19 Kota Bekasi. Bahkan seluruh guru dan staf yang berjumlah 19 orang berasal dari SMPN 19 Kota Bekasi.

“Tapi segala sesuatunya tetap kita menginduk ke SMPN 19, dari gurunya, dari administrasinya, dan sebagainya,” kata dia.

Adapun SMP 62 Kota Bekasi dibentuk lantaran banyaknya permintaan dari masyarakat sekitar. Di wilayah Kelurahan Medan Satria belum terdapat SMP Negeri.

“Nah, itu juga memang permintaan dari warga kelurahan Medan Satria, juga para RW. Karena di Kelurahan Medan Satria itu belum ada sekolah baru, belum ada sekolah negeri,” jelasnya.

Harapan Pembangunan yang Cepat Terlaksana

Deni mengatakan, terdapat 320 siswa yang terbagi dalam sembilan rombongan belajar (rombel). Rinciannya, kelas 7 terdapat tiga rombel, kelas 8 ada tiga rombel, dan kelas 9 tiga rombel.

Dia mengatakan, USB merupakan proses agar sekolah berstatus menjadi sekolah negeri. Dia juga berharap, pembangunan SMP 62 cepat terlaksana.

“Ya, harapannya sih ya, mudah-mudahan aja ini pemerintah mensegerakan, ya, itu untuk pembangunan USB 62,” kata Deni.