
Kementerian PU Periksa Kualitas 40 Ribu Pesantren di Seluruh Indonesia, Fokus pada Struktur
Pemeriksaan Kualitas Bangunan Pesantren di Seluruh Indonesia
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah memulai pemeriksaan kualitas bangunan pesantren di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap kejadian ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang menewaskan puluhan santri pada akhir September lalu.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag), dengan tujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan struktur bangunan lembaga pendidikan berbasis keagamaan tersebut. Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa pemeriksaan menyeluruh sudah dimulai sejak awal pekan ini.
“Ya, nanti akan dicek, kerja sama dengan Kementerian Agama. Sudah mulai gerak dari hari Senin (6/10),” ujar Dody saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurut Dody, kegiatan ini merupakan upaya terpadu lintas kementerian dalam memastikan bangunan pesantren aman dan memenuhi standar konstruksi. Saat ini, tim PU bersama Kemenag sedang melakukan penelusuran terhadap ribuan pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Seluruh Indonesia. Semua arahan dari Kementerian Agama, tapi yang paling banyak di Pulau Jawa dan beberapa di Sumatera,” kata Dody.
Dody menambahkan bahwa total ada sekitar 40 ribu pesantren yang akan menjadi sasaran pengecekan secara bertahap. Pemeriksaan akan difokuskan pada aspek struktural bangunan, terutama yang berlantai lebih dari satu.
“Ya tentunya bangunan-bangunan yang berlantai ke atas, dua ke atas,” ujar Dody. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan kualitas infrastruktur di lingkungan pesantren yang banyak menampung santri dari seluruh daerah.
Fokus pada Keamanan dan Kelayakan Struktur
Pemeriksaan ini tidak hanya melibatkan tenaga ahli dari Kementerian PU, tetapi juga melibatkan para insinyur dan teknisi yang memiliki pengalaman dalam evaluasi struktur bangunan. Tim akan melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi pesantren, mengambil data dan menilai kondisi bangunan secara detail.
Beberapa hal yang akan diperiksa antara lain:
- Struktur bangunan, termasuk fondasi, dinding, dan atap.
- Kondisi material yang digunakan dalam pembangunan.
- Kesiapan bangunan dalam menghadapi cuaca ekstrem atau gempa bumi.
- Keberadaan sistem drainase dan ventilasi yang memadai.
Proses pemeriksaan ini juga akan melibatkan koordinasi dengan pihak setempat, seperti pengurus pesantren dan perwakilan masyarakat setempat. Hal ini bertujuan agar semua pihak dapat saling berkoordinasi dalam memastikan keamanan dan kenyamanan lingkungan pesantren.
Tindak Lanjut dan Komitmen Pemerintah
Setelah proses pemeriksaan selesai, hasilnya akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan rekomendasi kepada pengelola pesantren. Jika ditemukan kekurangan, maka langkah-langkah perbaikan akan segera diambil, termasuk penguatan struktur atau perbaikan sistem drainase.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada pengelola pesantren tentang pentingnya menjaga kualitas bangunan. Pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan bahan bangunan hingga cara merawat struktur bangunan secara berkala.
Dengan adanya tindakan ini, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan lingkungan pesantren dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri serta pengajar.
Leave a Comment