Jembatan Penghubung Dusun di Tlogo Blitar Ambrol, DPUPR Belum Terima Laporan

Jembatan Penghubung Antardusun di Desa Tlogo Ambrol

Pada hari Kamis (9/10/2025), terjadi peristiwa jembatan penghubung antar-dusun di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ambrol. Pemantauan di lokasi menunjukkan bahwa kondisi bangunan jembatan yang ambrol hampir separuh badannya. Untuk mencegah pengendara terperosok, bagian jembatan yang rusak telah diberi tanda menggunakan kayu.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blitar, Hamdan Zulkifli Kurniawan, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kejadian tersebut. Ia memperkirakan bahwa bangunan jembatan yang ambrol tidak termasuk dalam kategori jalan kabupaten. Namun, DPUPR akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kondisi jembatan tersebut.

“Belum ada laporan masuk, kemungkinan itu bukan jalan kabupaten. Coba kami telusuri dulu,” ujar Hamdan.

Meskipun demikian, BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan asesmen di lokasi jembatan yang ambrol beberapa hari sebelumnya. Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Bayu Purna, menjelaskan bahwa jembatan tersebut ambrol sekitar sebulan lalu akibat diterjang banjir saat hujan deras. Diduga, kondisi bangunan jembatan sudah tua dan tidak mampu menahan arus sungai yang deras.

Jembatan tersebut berfungsi sebagai akses utama antar-dusun di Desa Tlogo. Saat ini, jembatan masih bisa dilewati kendaraan roda dua, namun kendaraan roda empat tidak dapat melintas di lokasi tersebut. Di sekitar lokasi jembatan yang ambrol, dipasang tanda peringatan agar pengendara tetap berhati-hati saat melewati area tersebut.

Faktor Penyebab Jembatan Ambrol

Berdasarkan informasi yang diperoleh, jembatan yang ambrol diduga merupakan struktur yang sudah lama digunakan. Kondisi fisiknya yang sudah tua menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan keruntuhan. Selain itu, intensitas curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu juga berkontribusi pada terjadinya banjir yang menggerus fondasi jembatan.

Adanya aliran air yang deras dan tidak terkendali membuat struktur jembatan tidak mampu menahan tekanan. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeliharaan rutin terhadap infrastruktur seperti jembatan, terutama di daerah yang rentan terhadap bencana alam.

Upaya Perbaikan dan Penanganan

Dalam upaya penanganan, BPBD Kabupaten Blitar telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jembatan tersebut. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi pihak terkait untuk menentukan langkah selanjutnya, baik dalam hal perbaikan darurat maupun perencanaan pembangunan ulang.

Sementara itu, warga setempat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari penggunaan jembatan yang sudah ambrol. Meski masih bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, pengguna jalan harus memperhatikan kondisi jembatan secara keseluruhan agar tidak terjadi kecelakaan.

Tindakan Jangka Panjang

Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, diperlukan langkah-langkah jangka panjang seperti peningkatan kualitas infrastruktur dan penguatan sistem drainase di sekitar wilayah yang rawan banjir. Selain itu, sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi risiko bencana alam juga perlu dilakukan secara berkala.

Dengan adanya koordinasi antara instansi teknis, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta sistem penanggulangan bencana yang lebih efektif dan berkelanjutan.