
Antisipasi Tragedi Al Khoziny, Kemenag Jombang Periksa Bangunan Ratusan Pesantren
Langkah Kemenag Jombang untuk Memastikan Keselamatan Santri Pasca Tragedi Ambruknya Musala di Sidoarjo
Pascatragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang mengambil langkah proaktif dalam memastikan keselamatan santri dan pengasuh di seluruh pesantren yang berada di wilayahnya. Langkah ini dilakukan melalui pendataan ulang sekaligus pengecekan fisik terhadap bangunan pesantren.
Kepala Kemenag Jombang, Muhadjir, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengawasan agar kondisi bangunan pesantren tetap layak dan aman. Meskipun belum ada instruksi resmi dari pusat, pihaknya telah membentuk tim monitoring yang turun langsung ke lapangan sejak awal pekan ini.
“Tim kami sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memastikan kondisi bangunan di sejumlah pesantren,” ujar Muhadjir saat dikonfirmasi pada Jumat (10/10/2025).
Pendataan Melibatkan Seluruh Pesantren, Baik yang Berizin Maupun Belum Terdaftar
Pendataan yang dilakukan oleh Kemenag Jombang mencakup seluruh lembaga pesantren, baik yang sudah terdaftar secara resmi di Kemenag maupun yang belum memiliki izin operasional. Menurut Muhadjir, tidak semua pesantren berada dalam pengawasan langsung Kemenag, sehingga penting untuk melakukan pendataan menyeluruh.
Dari data Kemenag, terdapat 235 pondok pesantren di Kabupaten Jombang yang telah memiliki izin operasional. Berdasarkan hasil pemantauan awal, mayoritas dari mereka dinilai memiliki kondisi bangunan yang layak. Namun, Muhadjir juga menyebut bahwa masih banyak pesantren yang belum terdaftar secara resmi.
“Ada yang terkendala syarat administratif, dan ada pula yang dari awal memilih tidak mengajukan izin,” ungkapnya.
Empat Pesantren Besar Di Jombang Sudah Memenuhi Standar Kelayakan
Sementara itu, Kemenag memastikan bahwa empat pesantren besar di Jombang, yakni Tebuireng, Bahrul Ulum Tambakberas, Mambaul Ma’arif Denanyar, dan Darul Ulum Rejoso, telah memenuhi standar kelayakan bangunan dan memiliki izin lengkap.
“Untuk empat pesantren besar tersebut, semuanya sudah terverifikasi, baik dari segi izin operasional maupun kelayakan bangunan,” kata Muhadjir.
Ia berharap, langkah ini tidak hanya menjadi respons sesaat terhadap tragedi yang terjadi di Sidoarjo, melainkan menjadi kebiasaan evaluasi rutin guna menjamin keselamatan dan kenyamanan para santri.
“Kami ingin memastikan pesantren di Jombang menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
Kunjungan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR ke Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR, Dewi Chomistriana, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ma’arif Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Kamis (9/10/2025). Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan melalui Menko PMK dan Menteri PUPR, terkait pengecekan kehandalan bangunan pesantren di berbagai daerah.
“Ini instruksi langsung dari Bapak Presiden. Kami diminta untuk memastikan bangunan di pondok pesantren benar-benar aman dan layak digunakan,” ucap Dewi saat dikonfirmasi awak media usai kunjungan.
Ponpes Denanyar menjadi salah satu lokasi pertama yang dikunjungi. Selain memiliki jumlah santri sekitar 4.500 orang, kompleks pesantren ini juga memiliki sejumlah bangunan tua berusia lebih dari 100 tahun.
Leave a Comment